Menjaga Hati

Menjaga hati, Teringat lagunya  Yovie & Nuno

Biarkan aku menjaga perasaan ini, 

Menjaga segenap cinta yang telah kau beri
Engkau pergi, aku takkan pergi
Kau menjauh, aku takkan jauh
Sebenarnya diriku ...

Menjaga hati, sangat gampang sekali di ucapkan, agak sulit untuk  di lakukan. aku menganggap  hal itu sebagai sebuah proses pendewasaan diri. 

Menjaga hati cakupannya banyak, bisa di simpulkan bahwa   permasalahan hati adalah mengenai cinta.

Lagi  berbicara mengenai cinta dan hati adalah dua hal yang saling berhubungan, ga bisa dipisahkan. Karena jika bermain dengan hati, maka akan timbul sebuah efek yaitu cinta, terlepas dari jenis cinta yang baik atau tidak. Maka dari itu  hati memang harus selalu dijaga.

 

Ibaratnya tubuh  yang memerlukan berbagai jenis asupan gizi untuk kesehatan, begitu pun hati memerlukan asupan untuk   menghindarkannya dari sesuatu yang ga baik, asupannya adalah dengan dzikir, selalu dekat dekatNya.

Hati memang sangat rentan bila ga  dijaga. Bahkan meskipun sudah telaten menjaganya, kadang masih suka aja tergelincir. Tapi bedanya, tergelincirnya hati yang sudah ternutrisi tidak akan tergelincir sangat jauh. Pemiliknya akan menyadari kekeliruannya dan merasakan ketidaknyamanan.

Aku pernah bilang pada salah  seorang sahabat,  
*sok tua, paling bisa nasehatin, kenyataannya..*

Sob, terkadang hati bisa melesat menjauh tanpa bisa dikendalikan oleh pemiliknya. Ia bisa menyukai lawan jenisnya, meskipun kadang ia ga  ingin menyukainya. 
Padahal sebenarnya, bukan hati yang benar-benar melesat. Tapi ada sesuatu yang menyebabkan hati itu melesat seolah tidak mampu tergenggam.

Terkadang  kita tidak bisa menyalahkan keadaan, kita juga tidak bisa menyalahkan hati jika tiba-tiba tertambat pada seseorang. 
Karena cinta itu Indah, cinta itu adalah fitrah. Karena kita hanya  manusia biasa yang memang dilahirkan cenderung untuk mencintai dan dicintai. 

Hanya Dia  yang menciptakan berbagai macam rasa untuk manusia, untuk merasakan kehebatan rasa itu.

Berusaha menghindari, memanjakan rasa cinta yang tiba-tiba hadir kecuali kepada yang berhak. 

Mencoba memikirkan baik buruknya cinta “terlarang”, Allah akan selalu menjaga kita. Menjaga cinta kita untuk yang berhak.
Karena Hanya Dia lah , sutradara terbaik di muka bumi. Segala skenarionya adalah yang Terindah meskipun harus mengais makna dalam kesedihan.

 

Karena cinta itu Indah , cinta  itu adalah fitrah. 

Ia adalah karunia dari Nya.. Maka cinta hakiki tidaklah membuat resah dan sakit hati.
Bercintalah kita dengan rumusan cinta-Nya yang terarah. 

Jejaknya tak rumit. Rumusannya pun tidaklah sulit. 

Mari, Smart bersama mengelola rasa..!!

Tidak ada yang salah dengan Cinta, karena cinta itu fitrah, tapi benar salahnya di tentukan bagaimana cara mengelola rasa itu. Bagaimana pun manajemen cinta bergantung kepada pribadi  masing-masing.

Mari Menikmati Rasa yang ada, 
Biarlah waktu yang menghapusnya..!!